Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

TIDAK ADA ALASAN BILA MASYARAKAT INDONESIA ITU MISKIN


Mari kita tengok kekayaan yang terkandung di Indonesia. Apakah sudah sesuai dengan kesejahteraan rakyatnya..??? Wallahualam bisawab..


v  Kekayaan Hayati Terbesar Nomor Dua Di Dunia
Indonesia didaulat sebagai negara dengan kekayaan hayati tertinggi kedua setelah Brazil. Dengan luas daratan hanya 1 ,3 % dari seluruh daratan di bumi, Indonesia memiliki 10 % spesies tanaman berbunga, 12 % spesies mamalia, 16 % spesies reptil dan amfibi, 17 % spesies burung, serta 25 % spesies ikan yang terdapat di dunia.Belum lagi panjang pesisir pantai Indonesia yang mencapai 81 ribu kilometer atau 14 % dari panjang pantai dunia, dipastikan memiliki kekayaan hayati sangat besar.
Hutan bakau kita ternyata sangat luas dan memiliki terumbu karang paling kaya di Asia. Hutan tropis Indonesia merupakan hutan tropis terbesar di Asia pasifik seluas 1,15 juta kilometer persegi dengan 447 spesies palem di mana 225 buah di antaranya tidak ditemukan di belahan dunia yang lain.



v  Sektor MIGAS Di Indonesia

Seluruh potensi investasi di sektor hulu dan hilir migas merupakan peluang bagi kegiatan usaha penunjang migas, baik untuk industri maupun jasa penunjang migas. Peluang investasi sektor migas di Indonesia baik pada sisi hulu maupun hilir migas masih sangat menjanjikan kini maupun mendatang.

Secara geologis, Indonesia masih mempunyai potensi ketersediaan hidrokarbon yang cukup besar. Rencana pemerintah untuk mempertahankan produksi migas pada tingkat 1 juta barel per hari tentu akan memberikan peluang investasi yang besar disektor hulu.
Di sektor hilir, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dalam negeri dibutuhkan investasi untuk pembangunan beberapa infrastruktur lain sepertipembangunan tangki penyimpanan, pipa transmisi dan distribusi gas serta moda transportasi lainnya.
Komoditas yang diusahakan, diproduksikan dan diniagakan di industri migas terdiri atas, Minyak Bumi, Gas Bumi, gas metan batubara (coal bed methane), bahan bakar minyak, bahan bakar gas, bahan bakar lain, LPG (liquefied petroleum gas), LNG (liquefied natural gas) dan hasil olahan lain yang diperoleh dari kegiatan usaha pengolahan minyak dan gas bumi.
Dari sisi regulasi, Pemerintah telah mengeluarkan beberapa produk legislasi untuk memberikan jaminan keamanan ber-usaha. Seperti UU Migas No. 22 Tahun 2001 Tentang Migas, PP No. 34 Tahun 2005 yang merupakan produk turunan dari UU Migas yang mengatur pelaksanaan dan pengawasan kegiatan hulu migas dan PP No. 36 Tahun 2004  yang mengatur pelaksanaan dan pengawasan kegiatan hilir migas agar tercipta iklim usaha hilir migas yang memegang prinsip-prinsip persaingan usah yang wajar.
Potensi sumber daya migas nasional saat ini masih cukup besar, terakumulasi dalam 60 cekumgan sedimen (basin) yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Dari 60 cekungan tersebut, 38 cekungan sudah dilakukan kegiatan eksplorasi dan sisanya sama sekali belum dilakukan eksplorasi. Dari cekungan yang telah dieksplorasi, 16 cekungan sudah memproduksi hidrokarbon, 9 cekungan belum diproduksi walaupun telah diketemukan kandungan hidrokarbon, sedangkan 15 cekungan sisanya belum diketemukan kandungan hidrokarbon.
Berdasarkan data cadangan yang dikeluarkan Ditjen Migas tahun 2009. Sumber daya dan cadangan minyak dan gas bumi di Indonesia  sebagai berikut:
Energi Fosil
Sumber Daya
Cadangan
Produksi
Rasio C/P
Minyak Bumi
71,52 miliar barel
7,99 miliar barel
346 juta barel
23
Gas Bumi
334,5 TSCF
159,63 TSCF
3,03 TSCF
53
CBM
453 TSCF



Kondisi di atas menunjukkan bahwa peluang kegiatan eksplorasi di Indonesia masih terbuka lebar, terutama dari 22 cekungan yang belum pernah dilakukan kegiatan eksplorasi dan sebagian besar berlokasi di laut dalam (deep sea) terutama di Indonesia bagian Timur. Rasio penemuan data tahun 2009 mencapai 47 persen ditambah dengan biaya penemuan (finding cost) untuk cekungan dikawasan yang sebagian besar berlokasi di offshore juga relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan wilayah lain di Asia Tenggara maka prospek investasi hulu migas di Indonesia masih kompetitif dan cukup menjanjikan.

v  Potensi Kekayaan Laut Indonesia

Perakiraan nilai ekonomi potensi dan kekayaan laut Indonesia yang telah dihitung para pakar dan lembaga terkait dalam setahun mencapai 149,94 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.994 triliun.
   
Potensi ekonomi kekayaan laut tersebut meliputi perikanan senilai 31,94 miliar dollar AS, wilayah pesisir lestari 56 miliar dollar AS, bioteknologi laut total 40 miliar dollar AS,  wisata bahari 2 miliar dollar AS, minyak bumi sebesar 6,64 miliar dollar AS dan transportasi laut sebesar 20 miliar dollar AS.
“Besarnya potensi ekonomi bidang kelautan terus mendorong Dekin melakukan kajian secara komprehensif agar potensi tersebut dapat digali dan dimanfaatkan bagi kemakmuran rakyat," kata Kepala Bidang Komunikasi DKP  Eddy Papayungan, dalam siaran persnya, Jumat (6/11).
Ia mengatakan, menjelang berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Pertama (RPJPP) dan ketika merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kedua (RPJPK) tahun 2005-2020 disadari bahwa pembangunan  kelautan belum mendapat perhatian sepenuhnya.
Akibatnya, katanya lagi, data dan informasi yang berkaitan dengan potensi kelautan pun masih sangat terbatas dan belum dapat diakses secara luas.
Begitu pula  terhadap kebijakan pembangunan kelautan yang didasarkan pada analisis input-output daya dukung kelautan, juga belum mengarah pada model perencanaan pembangunan kelautan terpadu dalam rencana pembangunan jangka menengah tahun 2010 ? 2014 disertai kebijakan yang diperlukan berdasarkan analisis tabel input - output kelautan itu.
"Karena itu, melalui model itu pada tahap selanjutnya diharapkan dapat menjadi bahan penentuan kebijakan untuk lebih meningkatkan pemanfaatan potensi dan peran kelautan nasional Indonesia dalam membangun bangsa dan negara," katanya.
Sebelumnya Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia Rizald Max Rompas seperti dikutip Eddy Papayungan mengatakan, potensi bidang kelautan cukup besar meliputi sektor  perikanan, pelayaran, pariwisata bahari, perkapalan,  jasa pelabuhan serta sumberdaya mineral bawah laut.
Potensi ini, katanya, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi kelautan akan tetapi diperlukan keterpaduan kebijakan publik di bidang kelautan. "Karena sektor kelautan menjadi potensi yang sangat strategis untuk didorong sebagai ’mainstream pembangunan perekonomian nasional". 

v  Tapi Mengapa…????

Dari paparan di atas suatu hal yang tidak logis terjadi. Suatu kegagalan pemerintah terlihat tidak becus melihat kesejahteraan rakyatnya. Dari kesekian banyaknya kekayaan yang terkandung di dalam Negara ini, masih ada masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kalau mau dilihat tidak ada alasan rakyat Indonesia miskin.
Pancasila seakan hanya menjadi slogan, pemerintah tidak merefleksikan nilai yang terkandung di dalamnya secara tepat. Maka perilaku sekarang ini yang cenderung adu kuat ala gerombolan telah mengingatkan pada kisa historis yang dilansir oleh Thomas Hobbes; “Homo homini lupus” yang artinya manusia menjadi serigala (Pemangsa) bagi sesamanya sendiri.
Pemerintah sekan tidak memperdulikan rakyatnya, menelantarkan mereka, dan merampas hak-hak mereka.  

Masih ada lagi kasus yang terjadi, jangan bayangkan  negeri ini  seperti Ethopia. Tapi inilah negeri zamrud di katulistiwa yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) melimpah. Negeri ini dikenal sebagai lumbung padi. Tapi kenyataannya, lebih dari ratusan ribu balita menderita kekurangan gizi hingga  busung lapar (marasmus kwashiorkor) lalu meninggal dunia. Tragis. Itulah yang ada didepan mata kita.
Mampukah kita melihat kondisi seperti ini?.. Padahal negeri ini “tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Lha, masih banyak yang kelaparan. Seharusnya kita bisa busungkan dada dengan kekayaan kita. Tapi nyataannya kita busung lapar.  


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pesan Bung Karno: Mengalahkan Diri Sendiri

Dalam hidup ini, bahagia tidaknya kita, kita sendiri yang akan menentukan. Hanya karena kebodohan, kita dibayangi oleh rasa kekhawatiran dan rasa takut yang sebenarnya tidak perlu ada.

Berhati lurus adalah menjaga hati dan pikiran agar tidak mudah goyah oleh godaan. Bagi yang berkepribadian lemah dan berjiwa rapuh akan mudah tergoda pada kesenangan duniawi.

Mata kita hanya melihat benda-benda yang indah, telinga kita hanya akan mendengar suara yang merdu, dan lidah hanya mau mencicipi makanan yang lezat. Tubuh menjadi manja, dan pikiran mengembara ke mana-mana tanpa dapat dikendalikan.
Orang bijak mengatakan bahwa perang yang tidak ada habisnya adalah perang melawan diri sendiri. Musuh yang paling sulit ditaklukkan adalah diri sendiri.

Hati yang bercabang ibarat kuda yang lepas dari kendali. Karena itu kita harus menjaga keseimbangan hati dan pikiran kita. Hindari pikiran yang menyesatkan, karena nantinya akan menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri.

Bila kita ingin menuai benih kebahagiaan, taburlah benih kebaikan. Kita mulai dengan menanam bibit-bibit kebaikan, mencabut rumput-rumput ketamakan, kebencian, iri hati, mengairinya dengan ketabahan dan kemurahan hati, serta menyuburkannya dengan memberi pupuk perilaku yang berbudi.

Dengan begitu, sudah sepantasnya kita menikmati hasil panen yang memuaskan. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS